SEJARAH ANGKA
Hari ini kita akan mempelajari bagaimana sejarahnya terbentuknya angka. Angka atau bilangan hindu arab seperti 1, 2,3,4,5,6,7,8,9 berawal dari hindustan dan di rancang seiring dengan sistem desimal. Kata desimal berasal dari kata sepersepuluh. Sistem hindu arab merupakan sistem posisi yang berarti bahwa urutan bilangan yang kamu tulis menjadi penting. Bilangan 35 berbeda dengan bilangan 53 karena angka 3 pada bilangan 53 mewakili tiga puluhan dan angka 3 pada 53 menduduki posisi tiga satuan.
Alasan utama manusia mengembangkan sistem desimal atau sistem dasar sepuluh adalah karena manusia biasanya memiliki sepuluh jari tangan dan sepuluh jari kaki. Bisa jadi ini merupakan sistem dasar dua puluh atau sistem dasar lima seperti yang di gunakan orang orang balbilonia. Namun kira kira tahun 1700 SM sampai tahun 500 SM kebanyakan ilmuan menggunakan sistem dasar enam puluh. Penggunaan enam puluh muncul karena jumlah hari dalam setahun kira kira 360 hari, dan 60 merupakan pembagi yang tepat untuk 360. Peningkatan sistem dasar enam puluh biasa ditemukan pada hitungan menit, detik pada jam. Bisakah kamu membayangkan ada enam puluh angka yang berbeda?
Simbol simbol yang digunakan pada sistem terdahulu mewakili sesuatu: satu untuk ini, dua untuk itu dan seterusnya. Sampai kurun waktu yang sangat lama belum ditemukan angka atau simbol yang digunakan untuk mewakili nol. Simbol pertama nol seperti W terbalik, simbol ini belum dikenal sampai sekitar 300 SM. Waktu dulu untuk menunjukan nol penulis akan memberikan sela. Cara ini sangat tidak efektif karena kadang kadang penulis lupa memberikan sela dan penulis waktu itu juga kurang berhati hati. lagi pula belum ada cara yang jelas untuk menunjukan angka lebih dari satu nol.
baca juga